Cerita orang Hasidin

Orang-orang Yahudi dari kota kecil di Rusia dengan rindu menantikan kedatangan seorang rabbi. Ini akan menjadi peristiwa langka ; maka mereka meluangkan waktu lama untuk mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan, yang akan mereka ajukan kepada orang suci itu.

Ketika rabbi itu akhirnya datang dan mereka menyambut dia di balai kota, ia dapat merasakan suasana tegang, karena semua siap mendengarkan jawaban-jawaban, yang akan disampaikannya kepada mereka.

Ia tidak berkata apa-apa semula, hanya memandang mata mereka, dan bersenandungg. Ia mulai bernyanyi dan mereka bernyanyi bersama dia. Ia melambai dan menari dengan langkah megah dan gagah. Seluruh kelompok mengikuti geraknya, cepat mereka jadi terlibat dalam tarian, tenggelam dalam iramanya ... hinga mereka terlepas dari segala urusan lain di dunia: maka setiap orang dalam kelompok itu menjadi utuh kembali, disembuhkan dari perpecahan di dalam hati, yang menahan mereka dari Kebenaran.

Hampir setengah jam lamanya, sebelum tarian perlahan-lahan berhenti. Dengan tegangan yang terlepas dari dalam diri mereka, setiap orang duduk diam, damai meliputi ruangan. Lalu sang rabbi mengatakan perkataan sayu-satunya yang diucapkan malam itu: "Aku percaya, aku telah menjawab semua pertanyaanmu."

Seorang derwisy ditanya, mengapa ia menyembah Allah dengan menari. "Karena", jawabnya, "Menyembah Allah berarti mati pada diri sendiri. Menari itu membunuh diri sendiri. Bila diri sendiri itu mati semua persoalan pun mati bersamanya. Di mana diri sendiri tidak ada lagi, Cintalah yang ada. Allah yang ada."

No comments: